Kami menggandrungi kesusastraan Rusia, maka kami ada. Kesusastraan Rusia sama perlunya dengan kesusastraan negeri lain untuk dibaca. Dari alasan itulah Pustaka Bahamut muncul dengan niat memperkenalkannya ke khazanah sastra Indonesia. Upaya itu diwujudkan lewat penerjemahan karya sastra Rusia ke dalam bahasa Indonesia.

Karya-karya terjemahan sastra Rusia sebetulnya telah cukup banyak beredar di Indonesia. Namun, tampaknya ia tak banyak diperbincangkan, meski tak sedikit dari mereka ialah nama-nama besar: Pushkin, Gogol, Turgenev, Dostoyevsky, Tolstoy, juga Chekhov. Segenap nama itu merupakan maestro sastra klasik Rusia (bahkan, boleh dibilang, nyaris sebagian besar tubuh kesusastraan Rusia berisikan karya sastra klasik).

Pustaka Bahamut akan mengajak pembaca menjelajah lebih jauh ke pelbagai sudut dalam peta kesusastraan Rusia. Ini bakal menjadi perjalanan yang mengasyikkan. Dan jari-jari di tangan tak akan berhenti pada hitungan keenam demi menandai nama-nama pengarang di atas. Segenap jemari akan terpenuhi, bahkan boleh jadi meminjamnya pula dari kawan lain, dan itu tentu saja menjadi ajakan bagi mereka untuk turut dalam penjelajahan kesusastraan Rusia ini.


Trivia:
  1. Nama "Bahamut" diambil dan disesuaikan dari salah satu tokoh, Behemoth (кот Бегемот), dalam novel The Master and Margarita karangan Mikhail Bulgakov. Di sana, ia adalah seekor kucing hitam yang mampu berbicara, berjalan dengan dua kaki, bahkan berubah wujud menjadi manusia dalam sekejap. Namanya dalam bahasa Rusia berarti kuda nil, namun juga merujuk pada monster alkitabiah legendaris: Behemoth.
  2. Menurut Jorge Luis Borges dalam salah satu karangannya, Book of Imaginary Beings, Bahamut "diubah dan diperbesar" dari Behemoth dan digambarkan begitu besar sehingga manusia tak mampu melihatnya. Borges menempatkan Bahamut sebagai identitas ikan raksasa tak dikenal yang disaksikan Isa (Yesus) dalam cerita malam ke-496 dari Kisah Seribu Satu Malam (edisi terjemahan Sir Richard Burton).